Thursday, August 5, 2021

Keselamatan Bekerja di Laboratorium

 

Aturan Keselamatan Kerja di Laboratorium 

Ketika ingin menggunakan laboratorium (selanjutnya disingkat “lab”) atau bekerja di lab melakukan berbagai macam praktikum, ada beberapa aturan yang harus kita ikuti untuk menjaga keamanan serta keselamatan kerja di laboratorium. Beberapa aturan yang harus kita ikuti adalah:

  • Minum susu sebelum dan sesudah memasuki/menggunakan ruangan lab dengan tujuan untuk menetralisir racun yang mungkin terserap oleh tubuh.
  • Menggunakan perlengkapan lab seperti baju lab, masker dan sarung tangan untuk melindungi tubuh dari berbagai hal yang tidak diinginkan.
  • Selalu berhati-hati saat menggunakan alat kaca.
  • Ketika ingin mengambil bahan kimia, gunakan berbagai alat bantu seperti pipet, sendok atau pinset.
  • Hindari menghirup atau mencium berbagai bahan kimia secara langsung, akan lebih baik jika kita mengibas-ngibaskan tangan dari mulut tabung bahan tersebut ke arah hidung.
  • Mempersiapkan P3K sebagai respon pertama jika terjadi kecelakaan di lab.
  • Segera membasuh bagian tubuh dengan air mengalir ketika terkena zat kimia.
  • Menjauhkan wajah ketika memanaskan zat kimia.
  • Mencuci tangan setelah selesai bekerja

Mengenal Simbol-Simbol di Laboratorium

simbol laboratorium

1. Explosive

Kita bisa melihat dari simbolnya bahwa bahan yang satu ini adalah bahan yang mudah meledak (explosive). Ledakan pada bahan tersebut bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti benturan, pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api.

2. Oxidizing

Oksigen diperlukan agar pembakaran terjadi. Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan bahan lain terbakar dengan memberikan oksigen. Oksidator biasanya tidak terbakar sendiri tetapi akan membantu pembakaran bahan lain dengan menyediakan lebih banyak oksigen atau dapat menyebabkan bahan yang biasanya tidak terbakar tiba-tiba terbakar (pembakaran spontan). Dalam beberapa kasus, percikan atau nyala api (sumber api) tidak diperlukan agar bahan terbakar tetapi cukup dengan adanya oksidator. Pengoksidasi dapat berbentuk gas (oksigen, ozon), cairan (asam nitrat, larutan asam perklorat) dan padatan (kalium permanganat, natrium klorit). Beberapa oksidator seperti kelompok peroksida organik sangat berbahaya karena mudah terbakar serta memiliki kemampuan untuk menyediakan oksigen untuk api. Simbol untuk bahan pengoksidasi (oxidizing) adalah “o” dengan api di atasnya di dalam lingkaran.

3. Flammable

Simbol ini menunjukan bahwa bahan tersebut mempunyai sifat gampang terbakar (flammable). Bahan gampang terbakar juga dibagi menjadi 2 jenis yaitu Extremely Flammable (amat sangat mudah terbakar) dan Highly Flammable (sangat mudah terbakar).

latihan soal dari Kelas Pintar

4. Toxic

Simbol ini menunjukan sebuah bahan kimia mempunyai sifat beracun. Keracunan yang diakibatkan bahan kimia tersebut bisa akut dan kronis, hingga bisa menyebabkan kematian pada konsentrasi tinggi. Hati-hati dengan tanda yang satu ini untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium.

5. Corrosive

Simbol ini berarti bahan kimia yang bersifat korosif dan dapat merusak jaringan hidup. Dengan melihat tingkat keasaman dari sebuah bahan kimia maka kita bisa tahu jika bahan tersebut memiliki sifat korosif. pH dari bahan bersifat korosif lazimnya berada pada kisaran < 2 (asam kuat) atau >11,5 (basa kuat).

6. Harmful dan Irritant

Simbol yang satu ini dibagi menjadi 2 kode, yaitu kode Xn (harmful) dan kode Xi (irritant). Kode Xn akan menunjukan resiko kesehatan jika masuk melalui pernapasan (inhalasi), melalui mulut (ingestion), dan melalui kontak kulit. Untuk kode Xi menunjukan resiko inflamasi jika bahan kontak langsung dengan kulit dan selaput lendir.

7. Dangerous for Environmental

Simbol yang satu ini menunjukan bahayanya suatu bahan jika dilepaskan ke lingkungan. Bahan ini dapat memengaruhi ekosistem suatu tempat, bahkan hingga merusaknya.

Tutorial aturan keselamatan dapat dilihat lebih jelas pada video berikut 

https://youtu.be/aMVtKpS8SnI

Wednesday, August 4, 2021

Hakikat Ilmu Fisika

 

Hakikat Fisika

  • Hakikat Fisika

  • Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis. Fisika sebagai salah satu cabang dari sains merupakan ilmu pengetahuan yang memepelajari materi dan energy serta interaksi antara keduanya. Hakikat fisika adalah Fisika sebagai produk (a body knowledge), sikap (a way of thingking), dan proses (a way of investigating).

    1. Fisika sebagai Produk
      Produk yang dimaksud dalam fisika adalah kumpulan pengetahuan yang dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori dan model.
    2. Fisika sebagai Proses
      Semua jenis produk dihasilkan setelah kita mempelajari gejala alam yang melibatkan materi,energy dan interaksinya melalui serangkaian proses. Proses tersebut meliputi langkah-langkah pengamatan, perumusan masalah, penyusunan hipotesis melalui eksperimen, analisis data, dan penarikan kesimpulan.
    3. Fisika sebagai Sikap
      Setiap langkah dalam proses membutuhkan sikap ilmiah yang baik, antara lain rasa ingin tahu, rasa percaya, kreatif, teliti, objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama, dan mau mendengarkan pendapat orang lain.

  • Lingkup Fisika

  • Secara garis besar ilmu fisika terbagi ke dalam empat bahasan, yaitu mekanika klasik, termodinamika, elektromagnetis dan mekanika kuantum.

    1. Mekanika klasik

    2. Bahasan pada mekanika klasik meninjau gerak benda dari berupa benda titik dan benda dengan bentuk beraturan. Biasa disebut juga sebagai mekanika Newtonian karena prinsip gerak benda didasarkan oleh hukum-hukum Newton.
  • Termodinamika
    Tinjauan termodinamika adalah aliran energi baik ditinjau secara makroskopis maupun mikroskopis
  • Elektromagnetis
    Tinjauan dari elektromagnetis adalah muatan listrik, sifat-sifat muatan listrik, medan listrik, dan hubungan antara muatan listrik dan medan magnet.
  • Mekanika kuantum
    Mekanika kuantum meninjau bahwa gelombang cahaya mempunyai sifat sebagai partikel yang disebut foton berwujud kwanta (= jumlah). Besarnya energi suatu gelombang cahaya tidak hanya bergantung pada frekwensinya tetapi juga jumlah partikel foton. Selain mempelajari tentang gejala fi sik dari suatu benda, ilmu fi sika juga merupakan ilmu dasar dalam perkembangan teknologi.
    • Peran Fisika dalam Kehidupan

    • Sebagai cabang dari sains, Fisika memiliki peran yang besar dalam perkembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan manusia. Seiring perkembangan teori Fisika, berikut beberapa contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari:

      1. Bidang kesehatan
        Penemuan kacamata untuk membantu mata yang sudah kurang ketajaman penglihatannya. Penemuan alat-alat pendukung kedokteran seperti MRI (magnetic resonance imaging/pencitraan dengan menggunakan medan magnet) mampu mendeteksi adanya racun atau benda radioaktif di dalam tubuh, USG (ultrasonography/detektor dengan menggunakan ultrasonik) mampu mendeteksi fungsi kerja jaringan tubuh, misalnya pada janin wanita yang sedang hamil.
      2. Bidang industri
        Revolusi industri di Inggris merupakan geliat industri pertama di dunia, dengan ditemukannya mesin-mesin yang bisa mempercepat produksi.
      3. Bidang teknologi
        Penemuan lampu led yang lebih hemat energi dibandingkan dengan lampu bohlam yang ditemukan oleh Thomas alva Edison. Penemuan listrik yang membawa perubahan pada kehidupan manusia.
      4. Bidang transportasi
        Dengan ditemukannya induksi elektromagnetik bisa diciptakan kereta super cepat shinkansen. Penemuan pesawat terbang sehingga manusia bisa bepergian dengan cepat ke berbagai tempat.

    Keselamatan Kerja

    Keselamatan Bekerja di Laboratorium

      Aturan Keselamatan Kerja di Laboratorium  Ketika ingin menggunakan laboratorium (selanjutnya disingkat “lab”) atau bekerja di lab melakuka...